I’m a sanguine,, i’m not much a planner, but i plan things.
I was planning to be an architect.
I was planning to have my first kiss on my wedding day.
I was planning to be his wife,
to be the mother of his children,
to be the first thing he sees every morning he wakes up.
But plans are ruined,,
shits happen.
Dan dengan segala shit-nya itu, hidup tetap menyenangkan.
Mungkin gw lelah dengan segala ketidak jelasan, dengan semua harapan, cita-cita, rencana, apalah. Karena gw MASIH si cewek dengan idealisme tinggi. Masih May yang itu, walau kemarin gw udah bilang IYA pada masa depan yang berada di luar jangkauan idealisme seorang May.
Gw bingung, tapi terlalu lelah untuk berpikir, dan akhirnya menyerah pada kata IYA.
Menyerah,, suatu kata yang gw pikir gak akan gw akui ada dan digunakan dalam hubungan gw dan dia.
Semalam, tadi pagi, siang ini, dan sekarang…
gw tetap bertanya-tanya, kenapa gw jatuh cinta sama dia?
Sayangnya, gw jatuh cinta sama dia,,,
dan sayangnya lagi,, dua kali.
Jadi gw harus ngerasain sakit ini lagi, dua kali.
Kenapa? Kenapa? Dan kenapa?
Terlalu banyak kenapa akhir-akhir ini.
Seandainya aja ada serorang bijak yang bisa bikin gw tenang.
Karena gw udah bener-bener capek mikir,,
dan kelenjar air mata gw udah bekerja terlalu maksimal seminggu ini.
Please,, just let me take a rest.
~the scientist-by Clodplay~ fade in.
-May-